Samudera Hindia
adalah Samudera terbesar ketiga di dunia, meliputi sekitar 20% permukaan air
Bumi. Di utara dibatasi oleh selatan Asia, di barat oleh Jazirah Arabia dan
Afrika, di timur oleh Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa, Kepulauan Sunda
Kecil, dan Australia, di selatan oleh Antartika. Samudera ini dipisahkan dengan
Samudera Atlantik oleh 20° timur meridian, dan dengan Samudera Pasifik oleh
147° timur meridian. Luas Samudera Hindia mencapai ± 73.481.000 km² dengan
kedalaman rata-rata 3.850 m. Samudera ini terletak di sebelah Selatan Benua
Asia, sebelah Barat Australia, sebelah Timur dan Selatan Afrika, serta berbatasan
dengan Kutub Selatan.
Sebagian besar
wilayah Samudera Hindia berada di belahan bumi Selatan. Satu-satunya Samudera
yang seluruh wilayahnya berada di belahan bumi Timur. Wilayah perairannya
berfungsi sebagai penyedia air hujan bagi gejala alam angin monsun untuk sebagian
wilayah Asia dan Australia. Samudera Hindia memiliki arus yang relatif tenang
dan jarang terjadi badai. Samudera Hindia memiliki beberapa palung laut,
seperti Palung Jawa (7.450 m), Palung Weber (7.440 m), dan Palung Diamantina
(7.102 m).
Dilihat dari
kepentingan ekonomi, Samudera Hindia memiliki potensi yang sangat prospektif,
diantaranya: pasar yang besar dengan jumlah penduduk sekitar 2,5 milyar;sekitar
70% perdagangan dunia melewati kawasan ini; menyimpan sekitar 55% cadangan
minyak dunia dan 40% cadangan gas dunia; memproduksi sekitar 1/3 produksi tuna
dunia; serta menyimpan berbagai cadangan mineral yang bernilai ekonomis tinggi.
IORA
Samudera
Hindia memiliki potensi yang begitu banyak dan menjadi penghubung benua Asia,
Afrika serta Australia, hal inilah yang membuat negara-negara di sepanjang
wilayah Samudera Hindia membentuk sebuah organisasi yang fokus pada pengelolaan
perdagangan di Samudera Hindia. Indian Ocean Rim Association for Regional
Cooperation (IOR-ARC) adalah satu-satunya organisasi regional yang menggandeng
negara-negara di sepanjang wilayah Samudera Hindia. Organisasi ini digerakkan
oleh tiga pilar yaitu akademisi, bisnis dan pemerintah. IOR-ARC merupakan
organisasi yang keanggotaannya terdiri dari negara-negara yang berbatasan
dengan laut India. Organisasi ini dideklarasikan di Mauritius pada bulan Maret
1997.
IORA
beranggotakan 21 negara, diantaranya: Indonesia, Australia, Singapura,
Malaysia, Thailand, India, Bangladesh, Sri Lanka, Oman, Yemen, Iran, UAE,
Somalia, Seychelles, Mauritius, Madagascar, Comoros, Tanzania, Kenya,
Mozambique, dan Afrika Selatan. Sementara
dua Negara lainnya, yaitu Maldives dan Myanmar diharapkan dalam waktu dekat
akan segera bergabung ke dalam IORA. Disamping itu IORA memiliki enam Negara
mitra dialog, yaitu: Jepang, AS, Perancis, Inggris, Mesir, dan China.
IOR-ARC
bertujuan untuk memfasilitasi perdagangan dan investasi dalam kawasan.
Kerjasama dalam kerangka ini dikembangkan dalam tiga jalur utama yaitu:
1.
Akademisi melalui forum IOR-Academic Group
(IORAG)
2.
Pengusaha melalui IOR-Business Forum (IOR-BF)
3.
Jalur kegiatan perdagangan dan investasi melalui
Working Group on Trade and Investment (WGTI).
Sebagai sebuah
organisasi inter-governmental, IORA memiliki tujuan utama mengembangkan
kerjasama di bidang ekonomi dan perdagangan. Sampai saat ini, IORA tidak memiliki agenda kerjasama di
bidang politik.
Indonesia
sudah bergabung dengan IORA dari sejak awal didirikannya IORA, namun baru pada
2015 Indonesia akan menjadi ketua IORA untuk periode dua tahun (2015 – 2017). Menlu
Retno L.P. Marsudi menyebutkan bahwa Indonesia akan menjadi ketua dalam
perhimpunan asosiasi Negara-negara Samudera Hindia (IORA) pada akhir tahun 2015
ini. Direncanakan serah terima keketuaan IORA akan dilakukan dari Australia
kepada Indonesia.
FASH
FASH/IOAF (Forum
Akademis Samudera Hindia/Indian Ocean Academic Forum) dideklarasikan pada
tanggal 22 April 2014, Tujuan didirikannya organisasi ini yaitu untuk
mengembangkan pemikiran dan inovasi baru dalam bidang pendidikan dan pelatihan,
penelitian dan pengabdian masyarakat yang terkait dengan pemanfaatan dan pengelolaan
Samudera Hindia secara optimal dan berkelanjutan. Misi yang diemban adalah
membantu pemerintah dalam merumuskan kebijakan dalam pengelolaan dan
pemanfaatan Samudera Hindia.
Pendirian IOAF
ini erat kaitannya dengan ditetapkannya Indonesia akan menjadi Ketua Indian
Ocean Rim Association (IORA) periode 2015-2017. Sehubungan dengan hal tersebut,
Kementerian Luar Negeri, selaku focal point IORA tengah melakukan berbagai
persiapan bagi kekuatan Indonesia pada IORA dimaksud, utamanya untuk mendorong
kerjasama di enam bidang prioritas.
Enam bidang
prioritas IORA itu, yakni keselamatan dan keamanan maritim, perdagangan dan
investasi, manajemen perikanan, penanggulangan bencana, kerjasama akademik dan
IPTEK, dan turisme serta pertukaran budaya.
Menteri Luar
Negeri RI Retno LP Marsudi mengatakan bahwa tema yang akan diangkat pada masa
keketuaan Indonesia untuk Persatuan Negara-negara Pesisir Samudera Hindia
(Indian Ocean Rim Association/IORA) akan disesuaikan dengan prioritas dan
kepentingan nasional Indonesia. Dari enam prioritas itu, maka akan dicoba mana
yang cocok dengan prioritas nasional Indonesia. Misalnya, penguatan poros
maritim dunia ternyata cocok dengan prioritas IORA.
Diharapkan IOAF
akan menjadi wadah bagi akademisi dalam mewujudkan upaya nyata mendorong
program nasional "Menjadikan Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia"
yang dicanangkan Presiden RI Joko Widodo. Seperti yang sudah dikemukakan bahwa
visi Presiden Jokowi untuk mengembalikan kejayaan Indonesia sebagai Negara
maritim sangat terkait dengan kepentingan Indonesia di Samudera Hindia. Sebagai
Negara kepulauan terbesar di dunia, laut adalah masa depan bagi ekonomi
Indonesia. Laut telah menyedia berbagai potensi seperti ikan, mineral, minyak,
gas, dan lain-lain yang perlu digarap secara optimal bagi kepentingan bangsa
dan rakyat Indonesia.
Samudera
Hindia menjadikan Indonesia secara geografis dan geo-strategis menjadi sangat
penting dalam konteks kepentingan ekonomi dan juga pertahanan keamanan global. Hal
ini sangat berkaitan dengan tujuan Indonesia untuk menjadi poros maritim dunia.
Mungkin dimulai dari Samudera Hindia yang terletak dibagian barat Indonesia,
perkembangan maritim Indonesia akan menjalar ke bagian timur sehingga
terciptalah sebuah negara Indonesia yang menjadi poros maritim dunia.
Rizki Iman Sari (12/333727/TK/40070)
TGD 2012 UGM
TGD 2012 UGM
Catatan :
Artikel ini masih dalam proses
pembelajaran, jika ada kesalahan mohon untuk meninggalkan komentar dan koreksi.
Daftar Pustaka: