Minggu, 29 Maret 2015

Samudera Hindia Awal Poros Maritim Dunia untuk Indonesia


Samudera Hindia adalah Samudera terbesar ketiga di dunia, meliputi sekitar 20% permukaan air Bumi. Di utara dibatasi oleh selatan Asia, di barat oleh Jazirah Arabia dan Afrika, di timur oleh Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa, Kepulauan Sunda Kecil, dan Australia, di selatan oleh Antartika. Samudera ini dipisahkan dengan Samudera Atlantik oleh 20° timur meridian, dan dengan Samudera Pasifik oleh 147° timur meridian. Luas Samudera Hindia mencapai ± 73.481.000 km² dengan kedalaman rata-rata 3.850 m. Samudera ini terletak di sebelah Selatan Benua Asia, sebelah Barat Australia, sebelah Timur dan Selatan Afrika, serta berbatasan dengan Kutub Selatan.

Sebagian besar wilayah Samudera Hindia berada di belahan bumi Selatan. Satu-satunya Samudera yang seluruh wilayahnya berada di belahan bumi Timur. Wilayah perairannya berfungsi sebagai penyedia air hujan bagi gejala alam angin monsun untuk sebagian wilayah Asia dan Australia. Samudera Hindia memiliki arus yang relatif tenang dan jarang terjadi badai. Samudera Hindia memiliki beberapa palung laut, seperti Palung Jawa (7.450 m), Palung Weber (7.440 m), dan Palung Diamantina (7.102 m).

Dilihat dari kepentingan ekonomi, Samudera Hindia memiliki potensi yang sangat prospektif, diantaranya: pasar yang besar dengan jumlah penduduk sekitar 2,5 milyar;sekitar 70% perdagangan dunia melewati kawasan ini; menyimpan sekitar 55% cadangan minyak dunia dan 40% cadangan gas dunia; memproduksi sekitar 1/3 produksi tuna dunia; serta menyimpan berbagai cadangan mineral yang bernilai ekonomis tinggi.

IORA

Samudera Hindia memiliki potensi yang begitu banyak dan menjadi penghubung benua Asia, Afrika serta Australia, hal inilah yang membuat negara-negara di sepanjang wilayah Samudera Hindia membentuk sebuah organisasi yang fokus pada pengelolaan perdagangan di Samudera Hindia. Indian Ocean Rim Association for Regional Cooperation (IOR-ARC) adalah satu-satunya organisasi regional yang menggandeng negara-negara di sepanjang wilayah Samudera Hindia. Organisasi ini digerakkan oleh tiga pilar yaitu akademisi, bisnis dan pemerintah. IOR-ARC merupakan organisasi yang keanggotaannya terdiri dari negara-negara yang berbatasan dengan laut India. Organisasi ini dideklarasikan di Mauritius pada bulan Maret 1997.

IORA beranggotakan 21 negara, diantaranya: Indonesia, Australia, Singapura, Malaysia, Thailand, India, Bangladesh, Sri Lanka, Oman, Yemen, Iran, UAE, Somalia, Seychelles, Mauritius, Madagascar, Comoros, Tanzania, Kenya, Mozambique, dan Afrika Selatan.  Sementara dua Negara lainnya, yaitu Maldives dan Myanmar diharapkan dalam waktu dekat akan segera bergabung ke dalam IORA. Disamping itu IORA memiliki enam Negara mitra dialog, yaitu: Jepang, AS, Perancis, Inggris, Mesir, dan  China.

IOR-ARC bertujuan untuk memfasilitasi perdagangan dan investasi dalam kawasan. Kerjasama dalam kerangka ini dikembangkan dalam tiga jalur utama yaitu:
1.         Akademisi melalui forum IOR-Academic Group (IORAG)
2.         Pengusaha melalui IOR-Business Forum (IOR-BF)
3.         Jalur kegiatan perdagangan dan investasi melalui Working Group on Trade and Investment (WGTI).

Sebagai sebuah organisasi inter-governmental, IORA memiliki tujuan utama mengembangkan kerjasama di bidang ekonomi dan perdagangan. Sampai saat ini,  IORA tidak memiliki agenda kerjasama di bidang politik.

Indonesia sudah bergabung dengan IORA dari sejak awal didirikannya IORA, namun baru pada 2015 Indonesia akan menjadi ketua IORA untuk periode dua tahun (2015 – 2017). Menlu Retno L.P. Marsudi menyebutkan bahwa Indonesia akan menjadi ketua dalam perhimpunan asosiasi Negara-negara Samudera Hindia (IORA) pada akhir tahun 2015 ini. Direncanakan serah terima keketuaan IORA akan dilakukan dari Australia kepada Indonesia.

FASH

FASH/IOAF (Forum Akademis Samudera Hindia/Indian Ocean Academic Forum) dideklarasikan pada tanggal 22 April 2014, Tujuan didirikannya organisasi ini yaitu untuk mengembangkan pemikiran dan inovasi baru dalam bidang pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengabdian masyarakat yang terkait dengan pemanfaatan dan pengelolaan Samudera Hindia secara optimal dan berkelanjutan. Misi yang diemban adalah membantu pemerintah dalam merumuskan kebijakan dalam pengelolaan dan pemanfaatan Samudera Hindia.

Pendirian IOAF ini erat kaitannya dengan ditetapkannya Indonesia akan menjadi Ketua Indian Ocean Rim Association (IORA) periode 2015-2017. Sehubungan dengan hal tersebut, Kementerian Luar Negeri, selaku focal point IORA tengah melakukan berbagai persiapan bagi kekuatan Indonesia pada IORA dimaksud, utamanya untuk mendorong kerjasama di enam bidang prioritas.

Enam bidang prioritas IORA itu, yakni keselamatan dan keamanan maritim, perdagangan dan investasi, manajemen perikanan, penanggulangan bencana, kerjasama akademik dan IPTEK, dan turisme serta pertukaran budaya.


Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi mengatakan bahwa tema yang akan diangkat pada masa keketuaan Indonesia untuk Persatuan Negara-negara Pesisir Samudera Hindia (Indian Ocean Rim Association/IORA) akan disesuaikan dengan prioritas dan kepentingan nasional Indonesia. Dari enam prioritas itu, maka akan dicoba mana yang cocok dengan prioritas nasional Indonesia. Misalnya, penguatan poros maritim dunia ternyata cocok dengan prioritas IORA.

Diharapkan IOAF akan menjadi wadah bagi akademisi dalam mewujudkan upaya nyata mendorong program nasional "Menjadikan Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia" yang dicanangkan Presiden RI Joko Widodo. Seperti yang sudah dikemukakan bahwa visi Presiden Jokowi untuk mengembalikan kejayaan Indonesia sebagai Negara maritim sangat terkait dengan kepentingan Indonesia di Samudera Hindia. Sebagai Negara kepulauan terbesar di dunia, laut adalah masa depan bagi ekonomi Indonesia. Laut telah menyedia berbagai potensi seperti ikan, mineral, minyak, gas, dan lain-lain yang perlu digarap secara optimal bagi kepentingan bangsa dan rakyat Indonesia.

Samudera Hindia menjadikan Indonesia secara geografis dan geo-strategis menjadi sangat penting dalam konteks kepentingan ekonomi dan juga pertahanan keamanan global. Hal ini sangat berkaitan dengan tujuan Indonesia untuk menjadi poros maritim dunia. Mungkin dimulai dari Samudera Hindia yang terletak dibagian barat Indonesia, perkembangan maritim Indonesia akan menjalar ke bagian timur sehingga terciptalah sebuah negara Indonesia yang menjadi poros maritim dunia.

Rizki Iman Sari (12/333727/TK/40070)
TGD 2012 UGM

Catatan :
Artikel ini masih dalam proses pembelajaran, jika ada kesalahan mohon untuk meninggalkan komentar dan koreksi.

Daftar Pustaka:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar